Pengajian Muhammadiyah di Bukittinggi Sambut Satu Abad Dakwah di Ranah Minang

Bukittinggi, 8 Desember 2024 – Dalam rangka menyambut satu abad perjalanan dakwah Muhammadiyah di Ranah Minang, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bukittinggi mengadakan pengajian akbar bertemakan "Peran Strategis Dakwah Muhammadiyah Menuju Satu Abad di Ranah Minang". Acara ini berlangsung pada Ahad, 7 Jumadil Akhir 1446 H atau 8 Desember 2024 M, bertempat di Masjid Bautil Jalal Muhammadiyah Kota Bukittinggi.

Pengajian ini dihadiri oleh berbagai elemen Muhammadiyah, termasuk para ibunda, bapak, ibu, karyawan/ti, siswa/i dari Amal Usaha Muhammadiyah, serta perwakilan dari cabang dan ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah di wilayah Bukittinggi. Selain itu, turut hadir partisipan dari berbagai lapisan masyarakat yang menjadi bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan dibuka dengan suasana yang khidmat. Pengajian ini menghadirkan penceramah utama, Buya H. Gusrizal Gazahar, Lc., M.Ag., Datuak Palimo Basa, yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat.

Dalam tausiyahnya, Buya H. Gusrizal Gazahar menekankan pentingnya konsistensi dan inovasi dalam dakwah Muhammadiyah di tengah tantangan zaman. Beliau juga mengingatkan bahwa perjalanan satu abad Muhammadiyah di Ranah Minang merupakan bukti nyata perjuangan panjang yang perlu dilanjutkan dengan penuh semangat dan keikhlasan.

"Muhammadiyah memang lahir di yogyakarta tetapi besarnya di ranah minang, Satu abad adalah tonggak bersejarah, bukan hanya untuk melihat ke belakang, tetapi juga untuk merancang masa depan dakwah Muhammadiyah di Ranah Minang agar tetap relevan dan strategis dalam menjawab kebutuhan umat," ujar Buya H. Gusrizal.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah refleksi, tetapi juga sebagai sarana mempererat silaturahmi antara kader Muhammadiyah dan Aisyiyah di Bukittinggi. Kehadiran peserta dari berbagai elemen menunjukkan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berkemajuan.

Acara diakhiri dengan doa bersama untuk keberlanjutan dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah di Ranah Minang agar semakin kokoh dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

Melalui pengajian ini, PDM Bukittinggi berharap momentum satu abad dapat menjadi inspirasi untuk terus memperkuat peran strategis Muhammadiyah dalam membangun umat dan bangsa.