Peresmian Gedung Dakwah dan Musholla ‘Aisyiyah IV Koto: Langkah Nyata Muhammadiyah untuk Syiar Islam

Bukittinggi – Gedung Dakwah dan Musholla ‘Aisyiyah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) IV Koto resmi digunakan setelah diresmikan pada Ahad, 12 Januari 2025. Acara yang berlangsung di Jorong Koto Baru, Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto ini dihadiri oleh PCM, PCA, Pemuda Muhammadiyah IV Koto, tokoh masyarakat IV Koto, Bamus Nagari Koto Tuo, serta warga Muhammadiyah setempat.

Kegiatan dimulai dengan peresmian Musholla ‘Aisyiyah sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial keagamaan. Dalam sambutannya, Ketua PCM IV Koto menyampaikan rasa syukur atas terwujudnya gedung dakwah dan musholla yang diharapkan dapat menjadi sarana penguatan dakwah Islam di wilayah IV Koto.

"Ini adalah salah satu langkah nyata Muhammadiyah dalam memfasilitasi umat untuk memperkokoh keimanan dan memperluas syiar Islam. Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu terwujudnya pembangunan ini," ujar Ketua PCM.

Selain peresmian musholla, acara juga diisi dengan penggalangan dana untuk melanjutkan pembangunan fasilitas tambahan pada gedung dakwah. Antusiasme warga terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam menyumbangkan dana dan mendukung keberlanjutan pembangunan ini.

Acara semakin meriah dengan pengukuhan pengurus Ranting Muhammadiyah se-Cabang IV Koto. Pengukuhan ini menjadi momen penting dalam memperkuat struktur organisasi Muhammadiyah di tingkat ranting, sekaligus mempererat sinergi antar pengurus dalam menjalankan misi dakwah di tengah masyarakat.

Seorang tokoh masyarakat IV Koto yang turut hadir menyampaikan apresiasinya terhadap Muhammadiyah. "Kami bangga dengan kehadiran Muhammadiyah yang tidak hanya membangun fisik, tetapi juga membangun karakter dan spiritual masyarakat," tuturnya.

Kegiatan diakhiri dengan makan bersama dan memohon keberkahan untuk musholla dan gedung dakwah yang baru saja diresmikan. Semangat kebersamaan dan solidaritas yang ditunjukkan dalam acara ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong yang terus hidup di tengah masyarakat IV Koto.