"Kajian Sejarah Muhammadiyah: Dari Yogyakarta Hingga Pengaruhnya di Sumbar"

Bukittinggi, 13 April 2025 – Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Bukittinggi menyelenggarakan Pengajian Umum dan Halal bi Halal pada Ahad (13/4/2025) di Masjid Muhammadiyah Baitul Jalal. Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB ini mengangkat tema “Menguak Tabir Sejarah Pergerakan Muhammadiyah: Lahir di Yogyakarta, Besar di Sumatera Barat (Dulu dan Sekarang)”, dengan penceramah Buya H. Zulhamdi Malin Mudo, Lc., MA (Direktur MAK Koto Baru & Ulama ABS-SBK Sumbar).

Susunan Acara

  1. Pembukaan oleh pembawa acara.
  2. Pembacaan Saritilawah Al-Qur’an.
  3. Sambutan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Bukittinggi, Dr. Rusyaida, M.Ag.
  4. Sambutan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bukittinggi (diwakili oleh Dr. Beni Firdaus, M.A.).
  5. Ceramah Agama oleh Buya H. Zulhamdi Malin Mudo.
  6. Sesi Halal bi Halal seluruh jamaah.


Acara ini dihadiri oleh:

  • Pimpinan Daerah Muhammadiyah & Aisyiyah Bukittinggi
  • Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) & Aisyiyah (PCA) se-Bukittinggi
  • Pimpinan Ranting (PRM & PRA) se-Kota Bukittinggi
  • Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah
  • Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)
  • Tokoh-tokoh dan warga Persyarikatan Muhammadiyah


Buya Zulhamdi Malin Mudo mengupas perkembangan Muhammadiyah dari masa ke masa, khususnya peran Sumatera Barat dalam memperkuat jaringan dakwah dan pendidikan persyarikatan. Beliau menekankan:

  • Akar Sejarah: Muhammadiyah didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta (1912), tetapi menemukan momentum besar di Sumbar berkat semangat masyarakat yang gigih membangun pendidikan dan sosial.
  • Peran Ulama Sumbar: Kontribusi tokoh-tokoh seperti Buya AR Sutan Mansur dan Buya Hamka dalam memperluas pengaruh Muhammadiyah.
  • Tantangan Kini: Pentingnya revitalisasi gerakan melalui penguatan AUM, dakwah digital, dan sinergi antar-ortom.


Dr. Rusyaida, M.Ag (Ketua PDA Aisyiyah) menyoroti peran perempuan dalam memajukan Muhammadiyah, sementara Dr. Beni Firdaus, M.A. (wakil PDM) mengajak seluruh kader untuk meneladani keteladanan pendiri Muhammadiyah dalam beramar ma’ruf nahi munkar.


Acara ditutup dengan halal bi halal sebagai bentuk silaturahmi dan evaluasi program kerja. Kegiatan ini diharapkan memantik semangat baru bagi warga Muhammadiyah Bukittinggi untuk terus berkontribusi di bidang pendidikan, kesehatan, dan dakwah.