Refleksi Milad IMM ke-61: Kaderisasi, Ekonomi, dan Kebersamaan

Membangun Kepemimpinan dan Kemandirian Ekonomi Kader Muhammadiyah

Bukittinggi, 20 Maret 2025 – Dalam rangka memperingati Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-61, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Bukittinggi menginisiasi suatu forum akademik dan kultural yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas intelektual, ekonomi, dan sosial kader-kader Muhammadiyah di tingkat lokal. Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga mengusung nilai-nilai pengembangan kepemimpinan, kemandirian ekonomi, serta integrasi antara idealisme keislaman dan praksis sosial yang lebih luas.

Kehadiran Pimpinan Muhammadiyah dan Makna Strategisnya

Kegiatan yang diselenggarakan di Lantai 2 Masjid Istiqamah Mualimin Sawah Dangka pada Kamis, 20 Maret 2025, pukul 15.30 WIB ini dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan strategis dalam Muhammadiyah, termasuk Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bukittinggi, H. Gafnel, S.H., M.H., yang turut didampingi oleh Bendahara PDM Bukittinggi, Aldefri, S.H., serta Wakil PDM Bukittinggi Bidang MKS & SDI, H. Adlan Sanur, M.A. Kehadiran mereka memberikan signifikansi tersendiri, mengingat posisi strategis mereka dalam merumuskan dan mengimplementasikan agenda keumatan dan kebangsaan di lingkungan Muhammadiyah.

Agenda Kegiatan: Dari Rekreasi Hingga Penguatan Intelektual

Acara diawali dengan sesi nonton bareng pertandingan sepak bola antara Tim Nasional Indonesia dan Australia sebagai bentuk rekreasi kolektif yang dirancang untuk membangun keakraban antar peserta sebelum memasuki sesi intelektual. Setelah itu, diskusi akademik dimoderatori oleh H. Adlan Sanur, M.A., yang menyajikan paparan mendalam mengenai kontribusi generasi muda dalam membangun peradaban Islam berbasis gerakan sosial dan ekonomi. Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa peran pemuda Muhammadiyah harus melampaui sekadar partisipasi dalam kegiatan organisasi, tetapi juga harus diwujudkan dalam bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan sosial yang berbasis pada nilai-nilai Islam progresif.

Sesi berikutnya dipandu oleh Aldefri, S.H., yang menyoroti aspek pemberdayaan ekonomi dan peluang bisnis bagi kader muda Muhammadiyah. Dalam paparannya, ia menegaskan pentingnya penguasaan strategi bisnis berbasis teknologi digital, manajemen keuangan yang berkelanjutan, serta pembangunan ekosistem usaha yang mampu bersaing di tengah dinamika ekonomi global. Diskusi ini menitikberatkan pada bagaimana kader Muhammadiyah dapat berperan sebagai aktor ekonomi yang memiliki daya saing tinggi, sekaligus menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan dan keberkahan dalam berwirausaha.

Refleksi Milad IMM ke-61: Meneguhkan Komitmen Kaderisasi

Puncak acara ditandai dengan refleksi atas perjalanan IMM selama 61 tahun dalam membangun kapasitas kaderisasi dan memperkuat nilai-nilai keislaman yang berkemajuan. Momentum ini menjadi ruang bagi peserta untuk meneguhkan kembali komitmen mereka terhadap gerakan IMM sebagai lokus pengembangan intelektual, spiritual, dan sosial-ekonomi yang berorientasi pada perubahan.

Sebagai penutup, seluruh peserta berbuka puasa bersama dalam suasana kekeluargaan yang hangat dan penuh makna. Momen ini bukan sekadar ritual berbuka, tetapi juga menjadi simbol dari harmoni dan kebersamaan yang menjadi esensi dari gerakan Muhammadiyah itu sendiri.

Kesimpulan dan Harapan ke Depan

Diharapkan bahwa kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran kolektif di kalangan Angkatan Muda Muhammadiyah untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan Islam yang berkemajuan, serta meneguhkan peran mereka dalam dinamika sosial, ekonomi, dan kebangsaan. IMM, sebagai bagian integral dari Muhammadiyah, diharapkan terus berkembang sebagai entitas yang adaptif dan relevan dalam menjawab tantangan zaman, sekaligus menjadi katalisator dalam pembentukan generasi pemimpin Muslim yang visioner dan berdaya saing tinggi.